Bangsa besar adalah
bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan dengan kompetensi yang tinggi,
yang tumbuh dan berkembang dari pendidikan yang menyenangkan dan lingkungan
yang menerapkan nilai-nilai
baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan
karakter yang kuat dan kompetensi yang tinggilah jati diri bangsa menjadi
kokoh, kolaborasi dan daya saing bangsa meningkat sehingga mampu menjawab
berbagai tantangan era abad 21. Untuk itu, pendidikan nasional harus berfokus
pada penguatan karakter di samping pembentukan kompetensi.
Penguatan karakter
bangsa menjadi salah satu butir Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo
melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Komitmen ini ditindaklanjuti
dengan arahan Presiden kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk
mengutamakan dan membudayakan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan.
Atas dasar ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) secara bertahap mulai tahun 2016.
Penguatan Pendidikan
Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010
pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan
pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena
memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar
di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan.
Sudah banyak praktik
baik yang dikembangkan sekolah, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus
dituntaskan untuk memastikan agar proses pembudayaan nilai-nilai karakter
berjalan dan berkesinambungan. Selain itu, sangat diperlukan kebijakan yang
lebih komprehensif dan bertumpu pada kearifan lokal untuk menjawab tantangan
zaman yang makin kompleks, mulai dari persoalan yang mengancam keutuhan dan
masa depan bangsa sampai kepada persaingan global. Kebijakan ini akan menjadi
dasar bagi perumusan langkah-langkah yang lebih konkret agar penyemaian dan pembudayaan
nilai-nilai utama pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan secara efektif
dan menyeluruh.
Tujuan program PPK adalah
menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif
melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
(religius, nasionalis, mandiri, gotongroyong dan integritas) yang akan menjadi
fokus pembelajaran, pembiasaan, dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa
sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh
bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas.
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan kembali memperkuat jati diri dan identitas bangsa melalui
gerakan nasional pendidikan dengan meluncurkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) yang akan dilakukan secara menyeluruh dan sistematis pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan modul adalah
untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kepada kepala sekolah
agar dapat menerapkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah melalui
pendekatan pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat
sesuai dengan potensi lingkungan dan kearifan lokal yang ada. Buku Modul
Penguatan Pendidikan Karakter bagi guru dapat didownload di sini.